Dirikan Sekolah Darurat, Rohmi : “Kewajiban Mendidik Tak Boleh Terhenti”

Lombok Utara, Talikanews.com – Wakil Gubernur NTB, terpilih Hj Sitti Rohmi Djalilah terus memotivasi anak-anak korban gempa Kabupaten Lombok Utara. Adapun caranya yakni, mendirikan sekolah darurat karena memberikan pendidikan merupakan kewajiban yang tidak boleh terhenti.

“Berdirinya posko utama Sinar 5 Care ini dihajatkan membantu penanganan dan pemulihan korban gempa. Posko ini menyediakan Sekolah dan musala darurat, ” ungkapnya, Sabtu (18/8).

Dia menjelaskan, untuk Musholla darurat berada dipengungsian GOR Gondang Kecamatan Gangga. Sedangkan Sekolah darurat yang berlokasi satu komplek dengan posko utama sinar 5 care di Gelanggang Olah Raga (GOR) Gondang Kecamatan Gangga dan telah berjalan sejak Kamis kemarin.

Dimana, sekolah darurat tersebut tampak kegiatan belajar mengajar berjalan lancar kalau pun dengan fasilitasi seadanya dalam tenda pengungsian.

“Ini kita lakukan agar anak-anak korban gempa bisa tetap mendapatkan pendidikan meski tidak berada di dalam kelas formal, masa depan anak bangsa harus diutamakan tak boleh terlarut karena gempa,” kata dia.

Rohmi menegaskan, sekolah darurat tersebut bersifat stimulus supaya proses belajar mengajar di daerah terdampak segera dimulai. Bukan untuk menyaingi sekolah yang ada. Keberadaan sekolah ini juga diharapkan mampu menyemangati peserta didik mulai bersekolah yang juga sebagai salah satu proses “trauma healing”, dan penyemangat bagi guru- guru dalam melaksanakan kewajiban mendidik.

“Meratapi kesedihan berkepanjangan akan mendatangkan kesia-siaan belaka, sekolah ini untuk meneruskan cita dan cinta anak anak terhadap pendidikan, saya juga guru, berharap agar para guru disini segera berbenah karena kewajiban kita tidak boleh terhambat oleh apapun, ini hanya sementara,” tuturnya.

Rohmi menambahkan, keberadaan sekolah darurat itu disambut bahkan mendapat apresiasi masyarakat korban gempa. Beberapa tokoh dan orang tua siswa sangat antusias.

Malah, ada ungkapan salah seorang wali murid bahwa sekolah ini telah mengobati kesedihan, malah pengakuannya sekolah itu tak pernah terpikirkan hal ini.

Sapaan SRD bersama pengungsi tokoh agama justru akan mengajar di TPQ. Begitu pula halnya dengan Bupati Lombok Utara Dr. Najmul Ahyar menyerukan kebangkitan KLU.

“Tak boleh masyarakat KLU terlarut dalam kesedihan, mari bangkit untuk segera berbenah, anak-anak kita sudah mulai bersekolah walaupun dalam kondisi darurat, saya mewakili masyarakat KLU berterimakasih atas keberadaan sekolah darurat ini,” cetus Najmul.

Untuk di ketahui sekolah darurat ini juga akan didirikan minimal di lima wilayah pengungsian lainnya. Untuk staf pengajar atau guru berasal dari para guru relawan dan mahasiswa – mahasiswi tingkat akhir.

Sebelumnya Ummi Rohmi telah menginstruksikan peserta KKN Universitas Hamzanwadi untuk melaksanakan KKN Kemanusiaan di titik-titik pengungsian sebagai tenaga guru relawan. Sekolah ini akan terhenti dengan sendirinya jika proses belajar mengajar disekolah umum kembali normal. (TN-04)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button