Lesehan Pawon Bangket Dekat Sirkuit Mandalika Tawarkan Nuansa Baru dan Menu Khas Sasak untuk Wisatawan

Lombok Tengah, Talikanews.com – Majunya pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) dibarengi berkembangnya wisata kuliner. Saat ini, lesehan Pawon Bangket (Dapur Sawah,red) yang di soft opening Minggu 18 Desember 2022, berlokasi tidak jauh dari Sirkuit Mandalika, tepatnya di Desa Marong, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah siap memanjakan pengunjung.

Para pengunjung, selain bisa menikmati menu khas sasak seperti Ares Kedebong, Rawon, Bebalung dan sajian khas Makanan Sasak lainnya yang tradisional, dihibur juga dengan kesenian – kesenian Suku Sasak seperti Drama Sasak, Gendang Beleq dan Olahraga tradisional pelagak Jengku, berdasarkan hari yang sudah dijadwalkan.

Pemilik Pawon Bangket, Sahnun Ayitna menuturkan lokasi pembangunan yang awalnya lahan tandus. Namun karena ikhtiar ingin membuka usaha, ia mencoba menatanya.

“Mulai dari saya tanami pohon, ditata dan alhamdulillah terlihat subur. Akhirnya saya putuskan untuk membangun lokasi kuliner yang bernuansa alami pedesaan,” tuturnya.

Sahnun Ayitna berharap kepada semua pihak untuk memberikan masukan menu khas sasak sesuai selera konsumen, agar usaha kuliner ini bisa berjalan.

Sementara itu, Manager Pawon Sasak Nunung Ayitna menyampaikan, pasca soft opening tinggal mempertahankan yang sudah bagus supaya tetap terjaga kualitas.

Nunung memaparkan yang menginspirasi Lesehan Pawon Bangket ini berawal dari terpuruknya perekonomian akibat pandemi Covid-19 yang cukup membuat masyarakat tidak mampu melakukan aktivitas, yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di segala sektor.

Berangkat dari itu, dirinya mencoba menarik napas merintis usaha dengan niat sekedar membuka ruang agar dapat menutupi kebutuhan sehari-hari, karena usaha di bidang pariwisata dan lainnya anjlok dan tak bisa di andalkan.

Singkat cerita pasca covid-19, ada peluang usaha yang bisa dikembangkan melihat keberadaan Sirkuit Mandalika Lombok. Hal ini mendasari muncul harapan dan angin segar, memotivasinya untuk berfikir bahwa ini adalah peluang emas yang tidak boleh disia-siakan seperti usaha kuliner.

“Ini alasan saya merubah performent Lesehan Pawon Bangket sebagai satu lesehan yang lain dari yang lain, dan saya menemukan konsep perpaduan antara sebuah rumah makan dengan kombinasi kehidupan kultur desa yang melekat dengan culture hudaya suku sasak masyarakat Desa Marong,” paparnya.

Ia juga kombinasikan sebuah rumah makan dengan perpaduan sistem pelayanan yang mengedepankan karakter budaya, meskipun itu tidak mudah, namun ini adalah satu tantangan yang cukup melalui proses panjang.

Akan tetapi menjadi sebuah konsep yang bernilai tidak hanya sekedar puas menikmati menu, tetapi juga sebagai salah satu strategi menggali dan mempertahankan sejarah, budaya dan sisi kehidupan masyarakat suku sasak yang akhir-akhir ini terbilang hampir punah akibat pengaruh modernisasi dan perubahan iklim berpikir dan sendi sendi kehidupan percampuran manusia dari suku, ras dan asal usul yang berbeda.

“Bagi saya, ini sejarah yang patut untuk dipertahankan,” ungkapnya.

Nunung menambahkan, para pengunjung selain bisa melihat secara langsung aktivitas masyarakat mulai dari ibu-ibu yang menenun kain, kemudian menumbuk padi secara tradisional untuk menghasilkan beras yang akan dimasak bagi keluarga. Pengunjung Lesehan Pawon Bangket bisa menikmati menu tradisi mulai dari proses mengolah dan memasakkan, menggoreng menggunakan wadah yang masih terbuat dari tanah dan disajikan Begibung sesuai adat Rowah kenduri Suku Sasak muslim.

Nunung pun menceritakan gambaran keramahan masyarakat yang dapat dilihat dari aspek pelayanan para peramu saji, pihak Pawon Bangket memberikan layanan keramahan lingkungan dengan melestarikan tanaman tanaman khas yang tumbuh di pulau lombok seperti Bone, Lobe-Lobe, Jowet Putih dan tanaman pohon lainnya yang menjadi ciri khas Pulau Lombok.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendapatan Loteng, Drs. Jalaludin mewakili Bupati, sampaikan kata maaf Bupati tidak sempat hadir.

Bagi Jalaluddin, usaha yang dirintis Lesehan Pawon Bangket ini merupakan sebuah terobosan berbeda dibanding dengan Lesehan yang sudah banyak berkembang selama ini.

Jalal meyakini bahwa usaha ini memiliki prospect besar, terlebih lagi dengan adanya Sirkuit Mandalika akan mendatangkan para wisatawan dari luar yang tentunya datang ke tempat ini, tidak cuma menyaksikan ivent Balapan motor saja, tetapi pasti ingin menikmati sesuatu yang lain selain destinasi wisata seperti Kuliner.

“Ini sangat lura biasa, unik dan beda dari konsep tempat kuliner lainnya,” kata dia.

Soft opening itu ditandai pemotongan pita oleh H. Sumum. Hadir Dandim 1620/Loteng diwakili Danranil 08 Pratim Kapten Inf. L. Mas’ud, Sekwan DPRD Loteng , Camat Pratim serta tamu undangan lainnya. (TN-red)

 

 

Related Articles

Back to top button