Bangkitkan Pariwisata, KaDispar NTB Undang Asosiasi, Ainudin: Yusron adalah Magnet

Mataram, Talikanews.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Yusron Hadi mengundang semua asosiasi Kepariwisataan dalam konsep silaturahim mencari jalan keluar bangkitkan pariwisata di massa pandemi.

Sebanyak 40 undangan disebar, namun yang hadir melebihi undangan karena, pengakuan para pelaku pariwisata dan asosiasi itu bahwa, Yusron adalah Magnit, cahaya dan angin segera perubahan pariwisata di NTB.

“Yusron itu adalah magnit bagi para asosiasi, bagaimana tidak, di bulan ramadhan ini, untuk mengundang asosiasi itu susah, karena mereka sedang enak tertidur, tapi anehnya, mereka menghadiri undangan tersebut. Adanya perubahan ini disebut Magnit,” ungkap Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Dr Ainudin, Kamis 29 April 2021.

Dihadapan pengurus asosiasi, Ainudin mengajak pelaku pariwisata satukan tekan, satukan tangan membangun pariwisata. “Mari bersama-sama membangun pariwisata NTB,” kata dia.

Senada disampaikan mantan ketua BPPD NTB, Taufan Rahmadi. Dirinya apresiasi upaya Yusron yang membuat gebrakan mengundang semua pengurus asosiasi tanpa pandang bulu.

“Saya hampir 7 tahun tidak pernah injakan kaki di kantor ini, karena ada kesibukan. Hari ini ada undangan dari pak Yusron, sehingga saya melangkahkan kaki ini. Terlebih, Yusron merupakan orang dibalik suksesnya MTQ Nasional beberapa tahun lalu,” ujarnya.

Oleh karena, dengan tangan terbuka, dirinya siapa membantu membangkitkan pariwisata secara pikiran dan ide.

“Hebatnya lagi, Yusron memberikan semua pelaku pariwisata, pengurus asosiasi menyampaikan apa saja kendala yang di alami selama ini. Sungguh luar biasa,” tutupnya sembari menyerahkan buku terkait Pariwisata.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi menyampaikan,
sebagai orang baru masuk di Dinas Pariwisata, harus membuka komunikasi, kuatkan silaturahmi, tidak hanya mitra I
internal saja, melainkan kepada seluruh pelaku pariwisata.

Hal ini dikatakan mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB ini, dunia pariwisata tidak bisa berjalan sendiri-sendiri sehingga harus berjibaku dengan semua pihak, terutama para asosiasi kepariwisataan.

“Itulah maksud kami bersilaturahmi dengan Asosiasi, guna mendengar masukan, menuju perubahan, persiapkan langkah dalam perumusan kebijakan 100 hari kerja. Apa yang perlu dibenahi dari masukan para Asosiasi itu,” kata dia.

Terlebih lanjut Yusron, beberapa bulan kedepan akan ada event sepeda internasional, Super bike, dan bulan Maret 2022 ada MotoGP, sehingga perlu melibatkan semua daerah dan para asosiasi Kepariwisataan dalam mempersiapkan diri.

“Kembalikan pariwisata NTB, setidaknya keluar dari masa kritis, tadi banyak masukan para Asosiasi yang cukup cemerlang, kami jadikan bahan pembenahan diri,” cetusnya.

Yusron menambahkan, bicara CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan), terhadap hotel dan restoran, sampai saat ini kurang dari 30 persen.

Namun hal itu dijadikan penyemangat untuk diperbanyak demi meyakinkan akan kesiapan protokol kesehatan.

Bahkan, dirinya akan memastikan armada transportasi dijamin CHSE. “Banyak pekerjaan yang diselesaikan secara bersama-sama. Termasuk kesiapan SDM, transportasi,” tutupnya (TN-red)

Related Articles

Back to top button