Kampung Pangan Lestari Gagasan DKP NTB Rangsang Masyarakat Untuk Bertani Kreatif

Mataram, Talikanews.com – Memanfaatkan pekarangan sebagai lahan untuk menanam sayuran dan berbagai jenis obat-obatan gagasan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB disebut Kampung Lestari, bertujuan merangsang masyarakat untuk bertani kreatif.

Kepala Dinas DKP Provinsi NTB, H Fathul Gani menyampaikan, ide kampung lestari yang memanfaatkan pekarangan bertujuan demi ketahanan pangan masyarakat itu sendiri.

“Tujuan kami yakni, mencukupi kebutuhan hidup sehari hari seperti sayur-sayuran, obat-obatan, bisa juga dijadikan usaha menguntungkan masyarakat itu sendiri,” ungkapnya di acara evaluasi ketahanan pangan tahun 2020, Kamis 19 November 2020, di Mataram

Ide cemerlang memanfaatkan pekarangan kosong sekitar rumah, sebagai lahan untuk menanam sayur mayur dan berbagai jenis obat obatan, mendapat respon positif sejumlah pihak.

Kepala DKP Kabupaten Sumbawa Barat, H. M Alimin saat menghadiri acara evaluasi ketahanan pangan 2020, mengatakan, pertemuan itu banyak mendatangkan manfaat, terlebih gagasan DKP Provinsi ini memacu pemikiran di Kabupaten untuk bisa menerapkannya.

Alimin menuturkan, selama ini, banyak lahan kosong khusunya di KSB ditumbuhi ilalang dan rerumputan tanpa ditanami atau diberdayakan. Terutama lahan pekarangan sekitar rumah yang tidak dimanfaatkan.

Menerapkan Kampung Pangan Lestari dengan cara menamam sayur-sayuran dan berbagai jenis obat obatan, akan sangat membantu menghemat pengeluaran dari biaya dapur itu sendiri.

Dia mengaku, masyarakat KSB selama ini membeli kebutuhan sayur mayur yang dipasok dari pulau Lombok. Jika dihitung bicara pengeluaran kebutuhan setiap hari cukup besar, kalau dibandingkan memanfaatkan pekarangan itu.

“Sekarang kami dinas DKP KSB siap suplai bibit untuk kelompok yang ada ditiap desa. Masyarakat cukup menyiapkan lahan untuk menanam,” ujarnya.

Adapun jenis benih disiapkan Dinas, sayur-sayuran seperti Kangkung, Cabe, Terong, ataupun tanaman obat obatan semisal Kunyit,Temulawak dan lain lain. Kalau tiba masa panen, maka pengurus BUMDes akan berdayakan sebagai pembeli utamakan hasil panen dari usaha kreatif warga yang ada.

“Sejumlah desa yang ada di KSB akan terapkan metode cerdas semacam ini. Lewat sosialisasi yang intens dan semangat ingin maju, kami yakin niat mulia ini akan bisa terwujud,” pungkasnya (TN-red)

Related Articles

Back to top button