PKB Beberkan alasan Usung Lale – Sumum di Pilkada Loteng, “Sileng” ungkap Fakta Sebenarnya

Mataram, Talikanews.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya beberkan alasan mengusung bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Ir Hj Lale Prayatni – H Sumum di Pilkada serentak tahun 2020.

Ketua DPW PKB NTB, H L Hardian Irfani menyampaikan, pada tanggal 11 Agustus 2020, SK PKB sudah turun ke bakal pasangan calon H Masrun – HL Aksar Ansori. Namun pada tanggal 27 Agustus, rekan koalisi seperti PKS megeluarkan SK, tapi tidak sama seperti dikeluarkan PKB, melainkan Bapaslon H Masrun – TGH Habib Ziady. “Disini tidak menemukan titik temu, antara PKS dan PKB,” ungkapnya seusai menyerahkan SK B.1 KWK Sabtu 5 September 2020, di Mataram.

Sapaan Ari itu menjelaskan, kalaupun SK Bapaslon yang dikeluarkan berbeda oleh PKS, namun PKB terus berusaha bangun koordinasi, alhasil tidak menemukan titik temu. Sehingga, PKB memutuskan untuk mengusung paket Lale – Sumum karena, Bapaslon tersebut langsung mendaftar ke DPP PKB pada tanggal 28 Agustus 2020. Sehingga, pengurus partai mulai dari DPC, DPW terus berkoodinasi dan memutuskan paket tersebut.

Disinggung statemen PKB sebelumnya bahwa, tidak mungkin mengusung bakal calon yang tidak mendaftar? Ditegaskan Ari, pasangan Lale-Sumum sudah mendaftar di DPP dan langsung mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sehingga menghasilkan keputusan bahwa, PKB mengusung Bapaslon Lale-Sumum.

Ari memaparkan, menurut penilaian DPP PKB ke bapaslon Masrun-Habib, masih kurang pas kalau akan diusung, dilihat dari elektabilitas yang kurang bagus. Karena PKB terlahir dari rahim Nahdlatul Ulama, tentu bermusyawarah dengan tokoh NU sehingga menghasilkan Lale-Sumum.

“Ketika paket Masrun-Aksar tidak nyambung dan PKB tidak menemukan Partai koalisi, langsung di ambil alih DPP. Hasil, penilaian tim Desk Pilkada DPP dengan segala pertimbangan dan istiharoh, diputuskan usung Lale-Sumum. Semua proses dan keputusan sangat profesional,” kata dia.

Ari kembali menegaskan bahwa, pasangan Lale-Sumum sudah mengikuti proses, tidak ada kawin paksa, semua Parpol juga cair membangun komunikasi.

“Beliau ini wajah baru, tim internal DPP bekerja maksimal, Sumum tokoh pendidikan di Loteng, kami yakin mampu menangani persolan pendidikan di Loteng,”cetusnya.

Disinggung gagalnya Koalisi PKB – PKS di Kabupaten Sumbawa? Ari menjelaskan, kalau Sumbawa, dirinya juga tidak paham setelah PKB tidak masuk dalam daftar partai pengusung, melainkan pendukung. “Kami tidak tahu apa yang terjadi,” kata dia.

Sementara itu, Bakal Calon Bupati, Ir Hj Lale Prayatni atau kerap disapa Lale “Sileng” itu mengaku, uji kelayakan dan kepatutan pertengahan Agustus di salah satu hotel di Lombok Tengah.

“Tanggal mendaftar di PKB itu sih saya tidak ingat, pertengahan Agustus, kemudian langsung ikuti pendalaman PKB – PKS, kalaupun selama ini intens komunikasi dengan PKS,” tutur Sileng.

Setelah uji kelayakan itu, dirinya berusaha mencari bakal calon pasangan, akhirnya mencoba dengan H M Yusuf Saleh, kemudian TGH Habib Ziady dan berlabuh di Sumum.

“Saya ini tampil selalu ada kejutan,” kata dia.

Disinggung isu pertama bahwa minta dukungan Partai Gerindra? Dirinya menegaskan, kehadiran di Gerindra saat itu masih proses penjajakan untuk mencari garis ikatan keluarga, fakta betul ada hubungan keluarga.

Hanya saja, Partai Gerindra lebih mengutamakan usung Kader sendiri.

“Intinya saat itu hanya menjajaki ikatan keluarga dengan Prabowo saja,” cetusnya.

Yang jelas lanjutnya, politik itu bisa berubah tiap detik. Tidak ada kata pasti.

“Saya masuk ke PKB ketika ada info bahwa PKS-PKB berkoalisi dengan harapan, partai itu mempercayai saya untuk. Tapi, karena ada sesuatu dan lain hal, akhirnya PKB berkoalisi dengan PBB dan mengusung Lale-Sumum,” tutupnya. (TN-red)

Related Articles

Back to top button