Laporkan Progres Perkembangan Covid-19, Bupati Lotim Ajukan Dua Permintaan ke Gubernur
Lombok Timur, Talikanews.com – Bupati Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, H.M. Sukiman Azmy menyampaikan progres perkembangan dan penanganan covid-19 di Lotim dan sampaikan dua permohonan kepada Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah yakni mempercepat hasil Test Swab dan menambah jumlah kuota penerima Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang Provinsi untuk Lotim.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Sukiman dalam kunjungan kerja (kunker) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah ke Lotim pada Kamis 28 Mei 2020.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sukiman meminta kepada pemerintah Provinsi NTB supaya mempercepat informasi hasil Swab yang keluar guna membantu Tim gugus tugas covid-19 dalam mempercepat kontak tracing terhadap pasien.
Menurutnya, jika hasil Test Swab lama, maka dikhawatirkan pasein akan keluar kesana-kemari dan menulari orang lain. Oleh karenanya, dia meminta supaya hasil swab dipercepat, tiga hari bisa diketahui.
Selain itu, Sukiman juga meminta supaya kuota penerima JPS Gemilang untuk Kabupaten Lombok Timur disesuaikan dengan jumlah penduduk Lotim yang merupakan Kabupaten paling padat di NTB.
“Yang pertama, kami berharap Ibu Kadikes NTB supaya hasil Test Swab dari Provinsi dipercepat, agar kami juga cepat melakukan kontak tracing terhadap pasien. Kedua kami juga berharap kuota penerima JPS Gemilang untuk Lotim disesuaikan karena jumlah penduduknya paling padat di NTB,” pinta Sukiman di Pendopo.
Terkait progres perkembangan dan penanganan covid-19 di Lotim, Sukiman menyampaikan bahwa Pemkab Lotim sempat berhasil membendung penyebaran Covid-19 hingga tinggal 2 orang pasien positif yang tersisa.
Akan tetapi, lanjutnya Sukiman akibat adanya transmisi lokal dari seorang warga yang memiliki KTP (kartu tanda penduduk) Lotim tapi berdomisili di Mataram, kasus covid-19 di Lotim kembali bertambah.
Pasalnya, lanjut Sukiman, 2 hari sebelum hari raya idul fitri warga tersebut pulang ke Lotim membawa Virus dan menulari keluarga, tetangga dan orang-orang yang pernah kontak dengannya.
Terhadap orang itu, Sukiman mengaku ingin melepaskan kependudukannya sebagai warga Lotim, mengingat orang yang bersangkutan sudah menetap di Kabupaten lain, akan tetapi dia merasa tidak enak melakukannya lantaran memiliki KTP sebagai warga Lombok Timur.
“Pak Gubernur, warga kita ini ber KTP Lombok Timur, tapi berdomisili di luar Lombok Timur, mau diusir juga tidak enak” ungkapnya sembari menyapa kepala dinas kesehatan (Kadikes) NTB. dr. Nurhandini Eka Dewi bahwa sebenarnya dirinya ogah mengakui orang tersebut sebagai warga Lotim.
“Ibu Kadis Kesehatan, sebetulnya kami enggan mengakuinya sebagai penduduk Lombok Timur agar masyarakat Lotim lebih tenang,” ketusnya.
Di hadapan rombongan Gubernur NTB tersebut, Bupati Sukiman menjelaskan bahwa dari 21 kecamatan yang ada di Lotim, hanya 6 kecamatan yang masih berwarna kuning, sementara 15 kecamatan lainnya masuk kategori zona merah.
Sementara jumlah kasus positif di Lotim per tanggal 28 Mei 2020 sebanyak 57 orang, dimana 36 orang dinyatakan sembuh dan 2 orang meninggal dunia, sehingga tinggal 19 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Sukiman juga menyampaikan bahwa total anggaran yang disiapkan Kabupaten Lombok Timur dalam menangani covid-19 ini sebesar Rp.123 Miliar, dengan perincian Rp. 46,8 Miliar di alokasikan ke bagian Kesehatan, Rp. 59,7 Miliar, untuk Jaring Pengaman Sosial Rp 59,7 Miliar dan sebanyak Rp.16,9 Miliar untuk ekonomi.
Sukiman juga tidak lupa menyebutkan bagaimana kesigapan Pemkab Lotim dalam menangani covid-19 sejak awal. Mulai dari isolasi pondok pesantren Al Kautsar Al Gontory Aikmel sebagai lokasi tempat munculnya kasus pertama.
Program lainnya, seperti operasi perbatasan di Desa Jenggik, Sukaraja dan Sembalun. Termasuk juga Rapid Test berbasis Pasar, Masjid dan ASN yang dilakukan Pemkab Lotim belum lama ini juga disampaikan oleh Sukiman kepada Gubernur.
Berdasarkan kajian dari hasil operasi perbatasan, Rapid Test berbasis Pasar, Masjid dan ASN tersebut, Sukiman mengklaim bahwa masyarakat Lombok Timur rerata aman dari covid-19.
Menanggapi dua Permintaan Bupati Lotim, Gurbernur NTB. Dr. Zulkieflimansyah langsung melimpahkannya ke Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) NTB supaya bisa dipercepat.
Sementara untuk penambahan kuota JPS Gemilang Provinsi, Dr. Zul mengaku bahwa Lotim merupakan kabupaten yang memiliki penduduk paling padat di NTB.
Oleh karenanya, lanjut Dr. Zul. Pemerintah Provinsi akan mempertimbangkan permintaan Bupati tersebut dan meminta Pemkab Lotim segera berkordinasi untuk mengirim jumlah data yang kurang tersebut.
“Mudah-mudahan kami bisa tambahkan jumlahnya nanti, tinggal dikasih informasi saja berapa jumlah kekurangan yang tidak bisa ditanggulangi itu,” tutupnya. (TN-08)