Bertambah 11 Positif Virus Corona di NTB, Total 206 Kasus, Masih Terpapar 179 dan Sembuh 23 Orang
Mataram, Talikanews.com – Kasus positif virus corona di Nusa Tenggara Barat terus menunjukan peningkatan. Notice per tanggal 27 April 2020, terkonfirmasi 11 orang positif Covid-19, adanya penambahan itu membuat total masyarakat terkena positif virus corona itu sebanyak 206 kasus, masih dirawat 179 orang dan sudah dinyatakan sembuh 23 orang.
“Hasil pemeriksaan terhadap 106 sampel swab tanggal 27 April 2020, dengan hasil 89 sampel negatif, 6 (enam) sampel positif ulangan dan 11 sampel kasus baru positif,” ungkap Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariyadi.
Gita menyampaikan, adanya tambahan 11 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, tidak ada tambahan kasus sembuh, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sebanyak 206 orang, dengan perincian 23 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal dunia, serta 179 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
Adapun yang dinyatakan kasus baru inisial HH, (19) perempuan, Moyot, Sakra, Lombok Timur, kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 94. Pasien M, (40) perempuan, Moyot, Sakra, Lombok Timur, kontak erat dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa Makassar. Pasien RS, (31) laki-laki, Dayan Peken, Ampenan, Kota Mataram. Kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 109.
Pasien M, (32) perempuan, Dayan Peken, Ampenan, Kota Mataram. Kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 109. Pasien B, (52) laki-laki, Senteluk, Batulayar, Lombok Barat, pernah melakukan perjalanan ke daerah Gowa Makassar. Pasien S, (28) laki-laki, Sandik, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Pasien K,(55) laki-laki, Meninting, Batulayar, Lombok Barat, pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Selanjutnya, pasien S, (52) laki-laki, Meninting, Batulayar, Lombok Barat, kontak erat dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Pasien AMI, (62) laki-laki, Meninting, Batulayar, Lombok Barat, pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Pasien F, (53) laki-laki, Meninting, Batulayar, Lombok Barat, pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Pasien D, (23) laki-laki, Batulayar, Batulayar, Lombok Barat, pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,”
Gita juga Sekretaris Daerah Provinsi NTB itu menjelaskan populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, 1.093 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang reaktif, dan 1.996 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 451 orang reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang reaktif.
“Semua orang dengan hasil RDT reaktif
dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” paparnya.
Mengenai jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 483 orang dengan perincian 317 orang PDP masih dalam pengawasan, 166 orang PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.824 orang, terdiri dari 804 orang masih dalam pemantauan dan 4.020 orang selesai pemantauan.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.821 orang, terdiri dari 1.892 orang masih dalam pemantauan dan 929 orang selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan
Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 49.221 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 12.492 orang, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 36.729 orang.
Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, ada tiga hal yang terus dilakukan oleh pemerintah, yaitu melakukan tes kepada semua PDP, ODP dan PPTG untuk mempercepat indentifikasi dan penanganan kasus, kemudian dilakukan pelacakan dan penelusuran secara massif.
Kedua melakukan pengawasan dan isolasi secara ketat serta penanganan medis yang tepat terhadap kasus terkonfirmasi Covid-19. Ketiga, terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang PHBS, penggunaan masker untuk semua serta physical distancing.
Berdasarkan prediksi dari aplikasi yang
dibuat oleh Pemerintah Pusat bahwa apabila seluruh masyarakat disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan Covid-19 maka total kasus akan dapat ditekan semaksimal mungkin dan Insya Allah pada akhir Ramadhan penularannya sudah dapat didiputus.(TN-red)