Tim Investigasi PKH DinSos Loteng Temui Kendala, KPM di Kelurahan Semayan Ricuh

Lombok Tengah, Talikanews.com – Tim Investigasi Program Keluarga Harapan pada Dinas Sosial Lombok Tengah, temui kendala saat turun investigasi dugaan penyelewengan PKH oleh oknum pendamping di Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya.

Koordinator Kabupaten Wilayah 2 PKH pada Dinas Sosial Loteng, Lutfi Sani mengaku dirinya mengalami kendala saat turun mencari tahu kebenaran dugaan penyelewengan bantuan PKH oleh oknum pendamping di Kelurahan Semayan, sesuai yang dilaporkan oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat, beberapa waktu lalu.

“Dugaan penyelewengan terhadap bantuan bagi masyarakat miskin itu sangat kita atensi. Tapi, saat kami turun mencari fakta, malah terjadi keributan antara ketua kelompok KPM dengan salah satu warga,” ungkapnya Selasa (03/03).

Dia menceritakan kronologis, saat tim baru mulai lakukan investigasi, tiba-tiba ricuh antara ketua kelompok dengan salah satu warga. Melihat kondisi itu, tim memutuskan tidak melanjutkan investigasi hari Senin tanggal 02 Maret.

Bagi Lutfi, ributnya ketua kelompok dengan salah satu warga tidak menyurutkan tim lakukan investigasi. Melainkan, akan tetap mendalami dan membongkar dugaan tersebut untuk mendapatkan kebenaran dengan cara memanggil langsung oknum dan pihak-pihak terkait yang tercantum di laporan seperti KPM itu untuk di mintai keterangannya Rabu (04/03) di Kantor Dinas Sosial Loteng.

“Bukan berarti kita hentikan investigasi itu melainkan dengan pertimbangan keamanan. Jadi sistemnya kami panggil ke kantor saja,” kata dia.

Ditegaskan Lutfi, jika dalam proses pendalaman ditemukan adanya penyelewangan anggaran atau pelanggaran kode etik yang di lakukan oleh oknum pendamping maka tentu itu ada sanksinya.

“Jelas sanksi sudah disiap mulai dari teguran bahkan sampai pemberhentian,” cetusnya.

Salah seorang saksi yang melihat langsung kericuhan saat tim investigasi dugaan penyelewengan bantuan PKH turun yakni Zil Asror Hamdani mengaku, Ibu kandungnya menjadi korban pemukulan oknum ketua kelompok KPM PKH lantaran adanya dugaan pemaksaan menandatangani berita acara yang isinya tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Berawal dari dugaan pemaksaan tanda tangan berita acara oleh oknum petugas tim investigasi dan oknum ketua kelompok sehingga sempat saling dorong akhirnya terjadi dugaan pemukulan,” pungkasnya.

Disatu sisi, oknum ketua kelompok KPM inisial YL, membantah dirinya melakukan pemukulan ke Hj HM.

“Saya tidak pernah memukul hanya membela diri saja saat membalikkan badan,” tutupnya. (TN-03)

Related Articles

Back to top button