Baiq Diyah Berikan Catatan Di Usia 60 Provinsi NTB
Mataram, Talikanews.com – Tanggal 17 Desember 2018, merupakan hari lahirnya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Artinya genap sudah 60 tahun usia daerah dikenal pulau seribu masjid ini. Akan tetapi, selama 60 tahun pasti ada dinamika dalam perjalanan, seperti pelayanan dan pembangunan.
Bisa saja di usia yang cukup dibilang tua ini merupakan babak baru menuju perubahan. Hal itu terlihat, pembangunan di NTB terus mengalami perkembangan dan perubahan kalaupun terdapat beberapa persoalan yang belum tuntas dan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus di selesaikan.
Senator asal NTB Baiq Diyah Ratu Ganefi usai mengikuti gerak jalan sehat bersama Gubernur yang merupakan rangkaian acara sambut HUT NTB bertema “Bersama bangkit menuju NTB gemilang”, memaparkan beberapa persoalan yang belum tuntas seperti penanganan korban bencana alam yang perlu mendapatkan perioritas dari gubernur.
“Penanganan para korban gempa harus di segerakan,” ungkapnya.
Selain itu Senator yang juga ketua sejumlah organisasi ini menyoroti beberapa sektor yang masih terdapat persoalan diantaranya sektor pertanian. Dimana, belum adanya kejelasan tentang pangsa beberapa komoditi seperti jagung dan bawang. Baiq Diyah menyebut belum ada kejelasan pangsa pasar kedua komoditi ini terutama untuk pasar luar negeri.
Padahal menurut perempuan berjilbab orange ini dua komoditi tersebut memiliki kualitas tinggi dan sangat layak untuk di eksport.
“Harus di perhatikan pangsa pasar seperti jagung dan bawang, harus jelas pangsa pasarnya, dua komoditi ini merupakan komoditi unggulan dan mempunyai kualitas tinggi,” ujarnya.
Sektor pariwisata kata perempuan kelahiran Puyung Kabupaten Lombok Tengah ini, pemerintah harus menjemput bola. Terlebih paska bencana recovery membutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam mempromosikan kembali pariwisata NTB khususnya destinasi terdampak bencana.
Masih di sektor pariwisata, Pemprov NTB juga harus memikirkan potensi pariwisata religius. Tidak hanya menjual keindahan alam dan budaya tetapi juga menawarkan program pariwisata relijius. Adanya Islamic Center, situs situs agama, pondok pesantren dan yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan bisa di jadikan paket wisata. (TN-04)