Tugas Selesai, Mabes TNI Tarik Personil Dari NTB

Mataram, Talikanews.com – Mabes TNI tarik seluruh personil yang sudah diturunkan membantu korban gempa Lombok – Sumbawa. Tidak saja personil termasuk seluruh alat berat yang dipakai selama ini untul membersihkan reruntuhan bangunan milik korban.

Penarikan pasukan tersebut dikarenakan tugas dari personil TNI sudah selesai. Karena, saat ini untuk pembangunan rumah sepenuhnya diserahkan kepada Menteri PUPR bersama masyarakat.

Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Mayor Jenderal TNI, Madsuni mengaku penarikan personil itu dimulai sejak tanggal 7 kemarin hingga 20 November ini, mengingat pembongkaran rumah korban, fasilitas umum, rumah ibadah serta tugas lain semuanya sudah selesai.

Penarikan itu juga sesuai arahan yang disampaikan Wapres RI, Jusuf Kalla saat rapat koordinasi bersama gubernur dan sejumlah pejabat pusat dan pejabat lingkup Pemprov NTB, Minggu (4/11).

“Tugas kita sudah selesai. Tadi Wapres sudah nyatakan semuanya akan diserahkan ke PU PR dan masyarakat,” ungkapnya.

Madsuni menjelaskan seluruh pasukan Kogasgabpad yang akan ditarik semua dan diserahkan ke satuan tugas masing masing itu berjumlah 2.670 personil dari sebelumnya yang diturunkan sebesar 3.197. Begitu pun dengan Alat berat (Sprinter) sebanyak 96 terdiri dari exvator, Loder, Loser, Dam Truk dan lainnya.

“Kapal terakhir yang angkut personil dan alat berat itu tanggal 20 November mendatang. Posko kita juga udah nggak ada,” kata dia.

Madsuni menyampaikan sebetulnya, kalau dibilang siap untuk ditinggalkan tentunya belum mengingat saat ini masih tahap rekontsruksi dan rehabilitasi.

Namun, dalam tahap tersebut khususnya untuk pembangunan Hunian Tetap sepenuhnya presiden menyerakan kepada Menteri PUPR bersama rakyat yang akan bergotong royong bersama sama.

“Kita nggak mungkin selamanya disini,” kata dia.

Ia berpesan kepada korban terdampak Lombok dan Sumbawa agar bersabar dengan kondisi saat ini dengan harapan korban harus cepat bangkit kembali dan berdoa supaya pembanguan rumah yang diinginkan segera terbangun dengan baik.

“Cepat cepat lah bangkit,” ujarnya.

Penarikan Personil Kosgabpad dan Sprinter itu pun disampaikan Wapres RI, Jussuf Kalla. Dia menegaskan pembangunan rumah korban gempa itu harus kerja bersama dengan konsep gotong royong. Sebab itulah yang dimaksud dengan kelompok masyarakat (Pokmas) dan juga saat ini sudah masuk periode pembangunan.

“Kasian Tentara sudah bekerja keras, berarti harus ditarik. Kalau urusan batu ya tukang batu, masak diserahkan ke Tentara, Masyarakat harus siap lah,” pungkas JK. (TN-04)

Related Articles

Back to top button