Gubernur NTB Sengaja Berikan Kesempatan Aceh Tuan Rumah PON

Mataram, Talikanews.com – Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi mengaku sudah berusaha maksimal supaya NTB – Bali bisa jadi ruan rumah PON XXI 2024. Hanya saja kandas lantaran Sumatera Utara Aceh sudah dari awal berjuang.

“Ada bahasa khusus buat Aceh sehingga diberikan kesempatan sebagai tuan rumah. Beberapa tahun terakhir, Aceh sering bermasalah, sebagai tanda penghormatan, diberikan perhatian direpublik ini supaya semangat Indonesia, “ungkapnya Rabu (25/4).

Sapaan TGB itu menjelaskan, pemerintah daerah provinsi NTB sudah berikhtiar supaya bisa berhasil. Faktanya tidak, tapi yang jelas sudah maksimal membangun komunikasi dengan daerah lain dengan harapan NTB – Bali yang menawarkan tema sport tourism dan culture bisa goll.
Hanya saja, Aceh dan Sumut smangat kuat.

“Dari awal kita mencoba, lumayan bisa urutan nomor 2 perolehan suara delapan voter. Perlu di inget, cukup banyak KONI daerah lain percaya ke NTB harapan bisa ditunjuk tuan rumah. Tapi, itu lah hasilnya, saat bidding, Sumut – Aceh unggul,” kata dia.

Gubernur dua periode itu menegaskan, kalau pun tidak berhasil sebagai tuan rumah PON XXI 2024 itu. Sangat berharap ada sejenis PON yang diselenggarakan 2 tahun sekali, seperti yang diusulkan oleh Kemenpora agar NTB bisa menjadi tuan rumah.

“Memang PON itu empat tahun sekali, tapi wacana Kemenpora usulkan sejenis PON yang diselenggarakan 2 tahun sekali. Siapa tahu tahun 2022 NTB kebagian, “ujarnya.

Dia mengaku, yang jelas NTB dan Bali sudah maksimal berjuang. Bagaimana dengan pengakuan ketua KONI NTB bahwa optimis menang karena sudah ada 16 KONI mendukung A1, tidak bisa diganggu gugat? Bagi TGB, mungkin dimaksud oleh pak Andi, sudah bertemu KONI namun, yang namanya manusia bisa saja berubah pikiran.

Baginya, bukan hasil akhir yang dibanggakan melainkan proses yang cukup luar biasa. Termasuk Bali, terus berusaha setidaknya bisa menjadi tuan rumah, namun itulah hasilnya.

Isu beredar, kegagalan itu karena Gubernur NTB tidak bergerak dan tidak hadiri bidding? Dia mengatakan, terus bergerak dengan membangun komunikasi bersama daerah lain. Yang jelas, ditunjuknya Aceh sebagai tuan rumah karena bersifat khusus.

“Ketika saya berkunjung ke Aceh ketemu KONI sana, selalu sampaikan begini kondisi Aceh, “tuturnya sembari menambahkan, berkompetensi yang baik.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Husnanindiyati Nurdin, bahwa kalau melihat dari hasil penilaian baik sarana, prasarana, sumber daya manusia (SDM), kemudian kesiapan hotel, tidak ada perbedaan alias nilainya sama.

Bahkan khusus  Bali ada nilai lebih di SDM, sehingga kita diloloskan jadi peserta. Akan tetapi, hasil tersebut bukan ditentukan oleh KONI Pusat melainkan yang memilih adalah KONI daerah.

“Kita sudah lakukan jualan, lobi. Tapi tetap kalah, namun perlu bangga dari delapan voter ada yg betul peduli dengan, jargon Bali – NTB sportif,” ujarnya.

Menurutnya, kekalahan tersebut bersifat sangat individu. Bagaimana dengan optimisme ketua KONI NTB bahwa 16 KONI daerah siap mendukung? Memang lanjutnya, waktu memaparkan ke beberapa daerah tentang memberikan hadiah diskon belanja, hotel, gratis boad liburan ke Lombok jika terpilih tuan rumah, tapi itu juga kandas.

“Lebih heboh lagi, Kalimantan Selatan justru gratis semua tapi tidak terpilih. Sangat objektif ke individu. Yang jelas, kami sudah berusaha maksimal, namun tetap kembalikan ke Allah SWT, “cetus dia.

Dia menambahkan, kegagalan tersebut menjadi pembelajaran, sehingga kedepan harus banyak persiapan lagi, apa saja kekurangan sebelumnya. (TN-04)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button