Data Kemenku RI, Masih Mengecap Loteng Daerah Tertinggal
Foto Ilustrasi : Desa tertinggal
Lombok Tengah, Talikanews.com – Sangat disayangkan, hingga kini Kabupaten Lombok Tengah masih dinyatakan sebagai desa tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi. Tahun 2018 ini tercatat 30 desa dari 127 desa dapat kuncuran dana afirmasi dari pemerintah pusat melalui dana desa (DD).
“Kami tidak tahu dari mana Pemerintah Pusat melalui Kementrian Keuangan dapat data. Karena kami menganggap sudah tidak ada desa tertinggal di Loteng,” bantah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Loteng, Jalaludin diruang kerjanya, Senin (9/4).
Pasalnya kata Jalaludin, semua desa sekarang dalam proses berkembang. Buktinya semua desa sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, baik itu sarana dan prasarana infrastruktur dan kesehatan.
“Jadi data kapan di pakai, sehingga muncul angka 30 desa itu,” ujarnya.
Bantuan dana alokasi Afirmasi yang diberikan per desa berfariasi, ada yang mendapat Rp 175 juta, bahkan lebih. Tergantung jumlah penduduk miskinnya di satu desa itu.
“Sebenarnya dana Afirmasi itu bersumber dari DD di desa lainnya, kemudian diberikan lah ke desa tertinggal,” terangnya.
Sementara sistem pengelolaa dari dana Afirmasi itu diambilkan dari DD sebesar 30 persen. Dimana, desa akan mengelola dengan sistem padat karya ke masyarakat.
“Intinya kami menganggap tidak ada desa tertinggal di Loteng,” kilahnya.
Sedangkan, 30 desa tertinggal, diantaranya Kecamatan Praya terletak di Mertak Tombok, Kecamatan Jonggat di desa Labulia, Batukliang di desa Tampak Siring dan Mekar Bersatu, Pujut di desa Gapura dan Tumpak, Praya Barat di desa Banyu Urip, Mekar Sari, Tanak Rarang, Praya Timur di desa Beleka, Bilelando, Marong dan Kidang, Janapria di desa Lekor, Langko, Loang Maka, Saba, Kerembong, Setuta, Pringgarat di desa Pemepek, Menemeng, Arjangka dan Sisik, Praya Tengah di desa Prai Meke, kecamatan Praya Barat Daya di desa Montong Sapah, Ranggagata, Serage, Montong Ajan, Teduh dam Kecamatan Batukliang Utara di desa Lantan. (TN-03)
