Sembilan Desa di Loteng Terendam Banjir

Lombok Tengah, Talikanews.com –
Banjir diakibatkan meluapnya air sungai telah mengakibatkan ratusan rumah di sembilan desa di Lombok Tengah terendam banjir. Sembilan desa itu, Lekor, Loang Maka, Janapria, Saba, Beleka Induk, Beleka Daye, Ganti, Jeruk Puri dan Semoyang.

Akibat dari banjir itu, sejumlah rumah dan gudang rusak. Selain itu, warga pun tidak sempat menyelamatkan harta bendanya, sehingga mengakibatkan ikut hanyut.

Tingginya curah hujan yang dimulai pukul 16.00 hingga 17.30 wita dan penyempitan sungai diduga sebagai penyebab utama kejadian tersebut. Untungnya dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Kepala DBPD Loteng, H Muhammad mengatakan, saat ini (pukul 06.00 wita) air sudah surut. Dan warga yang sebelumnya mengungsi ke tetangga, kini sudah balik ke rumahnya.

“Air sudah surut pukul 03.00 wita,” terang mantan Kabag Aset tersebut via telpon, Minggu pagi (19/11).

Kemudian, jelas H Muhammad, untuk desa Ganti ada empat dusun yang terkena banjir, yakni Dusun Rentang I, Rentang 2, Nyangkat, Matek Maling. Jumlah warga yang terdampak sekitar 280 KK.

“Paling parah di dusun Rentang Desa Penekaran Jero Puri, Pratim terkena dampak 63 rumah dari 220 KK,” terangnya.

Untuk desa lain terang Muhammad, tim sedang turun melakukan pendataan. Dan yang jelas warga terdampak banjir itu akan diberikan bantuan, baik itu berupa semen, asbes dan lainnya. Sedangkan kalau yang parah akan dijadikan bahan usulan agar diberikan rehab. “Kalau saat ini kita sudah berikan bantuan, baik makanan dan air bersih,” ujarnya.

Sehingga terhadap kejadian ini, pihaknya berharap tidak terulang lagi. Karena ini merupakan paling terparah. Untuk itu salah satu solusinya, aliran sungai diperbaiki. Artinya diperlebar. Kemudian, masyarakat pun harus merawatnya dengan jangan buang sampah di sungai, sehingga tidak menyebabkan pendangkalan terhadap sungai.

“Pendangkalan sungai akibat banyak sampah juga salah satu penyebabnya,” jelasnya.

Dari pantauan wartawan Kanal NTB sekitar Pukul 20.00 wita Sabtu Malam, di Dusun Batu Bungus Selatan desa Janapria, kecamatan Janapria salah satu gudang bangunan roboh. Bahkan, bahan bangunan milik H Husen hampir semua ikut hanyut dan tergerus air. Seperti, semen sebanyak 250 sak, pipa, argo dan lainnya.

“Diprediksi total kerugian sekitar Rp 100 juta,” terang anaknya, Sahuni.

Dijelaskannya, penyebabnya semua ini gorong-gorong sungai di Dusun Batu Bungus Utara terlalu kecil. Sehingga meluap dan merusak gudang bangunan.

“Kita berharap ada bentuk perhatian dari pemerintah atas kejadian ini. Tidak hanya itu kami minta gorong-gorong yang diperkirakan penyebab banjir untuk diperbaiki,” pintanya.

Begitu pula di Dusun Melati Desa Saba, salah satu warga, Amaq Masrus tidak bisa berbuat apa, karena semua barang berharga ikut hanyut dan tergerus air. Pasalnya air naik dengan ketinggian 2 meter barengi dengan arus air yang keras .

“Untung istrinya yang masih sendirian di dalam rumah bisa selamatkan dirinya. Kalau barangnya dia (Inak Saleh istri Amaq Masrus) tinggalkan, hanya selamatkan dirinya saja,” ungkap saksi mata, Sahidun didampingi Kadus Melati, Hairul Ishak.

Hairul Ishak menjelaskan, semua ini disebabkan penyempitan sungai. Selain itu gorong-gorong yang ada juga terlalu kecil. Untuk itu, ia berharap ada perbaikan dari pemerintah.

“Kalau bisa sebaiknya segera diperbaiki,” harapnya.

Selain itu, di Jembe Timur Desa Saba, Janapria pun sejumlah tembok pembatas warga roboh. Bahkan salah satu warga, Sugiarta gabahnya sebanyak 30 karung ikut tergerus air.

“Tidak hanya itu, air pun naik sampai satu meter,” terang Satriadi adek Sugiarta.

Atas persoalan ini informasi Bupati Loteng, HM Suhaili FT, Sekda Loteng, HM Nursiah dan Kepala BPBD Provinsi NTB langsung turun melihat kondisi di beberapa titik sekitar pukul 00.30 wita. (TN-03)

Related Articles

Back to top button